WIRADECON STUDIO ARSITEKTUR
desain rumah & konstruksi
Sumber: Canva Pictures
Dinding rembes, lembap, atau ngompol adalah salah satu masalah paling menyebalkan bagi pemilik rumah. Awalnya mungkin hanya bercak air, namun jika dibiarkan, akan menimbulkan cat mengelupas, lumut, jamur (yang berbahaya bagi pernapasan), dan bahkan merusak struktur bangunan Anda.
Banyak orang salah kaprah, mengira solusi dinding rembes cukup dengan mengecat ulang. Padahal, itu hanya menutupi gejala, bukan mengobati penyebab dinding rembes yang sesungguhnya.
Kunci untuk menuntaskan masalah ini adalah dengan menjadi detektif. Lokasi rembesan di dinding Anda adalah petunjuk nomor satu untuk menemukan sumber masalahnya.
Mendiagnosis Penyebab Dinding Rembes dari Lokasinya
Coba periksa dengan teliti di mana titik rembesan paling parah muncul. Apakah di bagian bawah (dekat lantai), di tengah, atau di bagian atas (dekat plafon)?
1. Rembes di Bagian Bawah Dinding (Dekat Lantai)
- Gejala: Dinding terasa lembap, cat menggembung, atau muncul bercak air yang konstan di area 30-50 cm dari lantai. Ini paling sering terjadi pada dinding di lantai dasar.
- Kemungkinan Penyebab: Ini disebut Rising Damp atau Air Tanah Naik.
Penjelasan Teknis: Ini terjadi karena air dari dalam tanah meresap naik ke pondasi dan dinding melalui pori-pori material (kapilaritas). Penyebab utamanya adalah kegagalan sistem waterproofing pondasi atau penggunaan adukan plesteran yang tidak “trasraam” (tidak kedap air) saat konstruksi.
2. Rembes di Bagian Tengah Dinding
- Gejala: Muncul bercak lembap atau rembesan air yang terlokalisasi di satu titik di area tengah dinding, yang tidak berhubungan dengan lantai ataupun plafon.
- Kemungkinan Penyebab: Pipa Air Bocor di Dalam Dinding.
Penjelasan Teknis: Ini adalah kebocoran tersembunyi (silent leak). Kemungkinan ada pipa air bersih (PVC/PPR) atau pipa pembuangan air kotor yang tertanam di dalam dinding mengalami retak atau pecah. Ini cukup berbahaya karena air terus-menerus membasahi bagian dalam tembok Anda.
3. Rembes di Bagian Atas Dinding (Dekat Plafon)
- Gejala: Rembesan muncul dari atas, menyebar ke bawah. Seringkali meninggalkan noda kuning di plafon sebelum akhirnya menjalar ke dinding.
- Kemungkinan Penyebab: Ada banyak, tapi semua berhubungan dengan bagian atap.
- Penjelasan Teknis:
Atap Bocor: Ada genteng yang pecah, melorot, atau nok (karpusan) yang retak.
Talang Air Tersumbat/Bocor: Talang air (baik talang PVC atau talang seng) penuh sampah daun sehingga air meluap, atau sambungannya bocor.
Talang Beton Gagal Waterproofing: Ini adalah penyebab paling umum pada rumah modern/minimalis. Talang beton yang retak rambut akan menyerap air hujan dan meneteskannya ke bawah.
Dinding Perbatasan Tetangga: Jika dinding Anda berdempetan dengan tetangga, bagian puncak dinding (ban-banan) harus dilindungi. Jika dibiarkan datar, air akan tergenang dan meresap ke dinding Anda dan tetangga. Solusinya adalah membuat rabatan miring (topian) agar air langsung jatuh.
Sumber: Canva Pictures
4. Penyebab Lain yang Sering Terlewatkan (Retak & Lubang)
Terkadang, masalahnya bukan dari tiga sumber utama di atas, tapi dari kerusakan kecil pada dinding itu sendiri, terutama dinding luar (fasad) yang langsung terkena hujan dan panas.
- Retak Rambut: Jangan anggap sepele retak rambut. Saat hujan deras disertai angin, air hujan bisa “terdorong” masuk ke dalam retakan kecil ini dan membasahi dinding bagian dalam.
- Bekas Paku atau Lubang: Lubang bekas paku, bor, atau lubang pipa pembuangan AC adalah “jalan tol” bagi air hujan untuk masuk. Area ini harus ditutup dengan sealant (lem kedap air) yang berkualitas.
Solusi Profesional vs. Solusi Tambal Sulam
Mengatasi dinding rembes harus dari sumbernya.
- Mengecat ulang dengan cat waterproof dari sisi dalam hanya akan bertahan sementara. Tekanan air akan tetap mendorong cat hingga menggelembung lagi.
- Solusi Sebenarnya: Jika masalahnya rising damp, plesteran lama harus dibongkar dan diganti adukan kedap air (trasraam). Jika pipa bocor, dinding harus dibobok. Jika atap atau talang beton bocor, harus dilapisi waterproofing berkualitas tinggi dari sisi luar (sumber air).
Cegah Dinding Rembes Sebelum Terlambat: Rencanakan Sejak Awal!
Mengatasi dinding yang sudah terlanjur rembes jauh lebih rumit, mahal, dan memakan hati daripada mencegahnya. Cara terbaik untuk memiliki rumah yang sehat dan bebas jamur adalah dengan merencanakannya secara matang sebelum batu bata pertama diletakkan.
Banyak kasus dinding rembes terjadi karena kesalahan fatal saat perencanaan desain dan konstruksi, seperti:
- Tidak adanya spesifikasi adukan kedap air (trasraam) di area basah.
- Jalur pemipaan yang rumit dan berisiko tinggi.
- Detail atap dan talang yang tidak memikirkan pembuangan air jangka panjang.
Wiradecon: Desain Rumah Estetis yang Aman Secara Teknis
Jangan biarkan rumah impian Anda rusak oleh masalah sepele yang seharusnya bisa dicegah.
Di Wiradecon, kami tidak hanya mendesain rumah yang indah secara visual, tetapi juga kokoh secara teknis. Tim arsitek dan konstruksi kami memikirkan detail vital—mulai dari sistem waterproofing, jalur plumbing yang efisien, hingga detail atap—sejak tahap perencanaan.
Bangun rumah Anda sekali untuk seumur hidup dengan tenang bersama kami.
Hubungi Wiradecon sekarang DI SINI untuk konsultasi perencanaan rumah anti-rembes:
🌐 wiradecon.com | 📷 Instagram: @wiradecon
Wiradecon – Mewujudkan Rumah Premium yang Nyaman, Sehat, dan Membanggakan.